Begitupula dengan ayat ‐ ayat Quran, hanya setelah kita belajar dan menemukan hubungan antara ayat satu dengan yang lain, untuk sebuah subjek yang ingin kita ketahui penjelasannya, maka hanya saat itulah ayat ‐ ayat Quran tersebut bisa menjadi "lampu" yang akan menuntun kita pada arti dan maksudnya. Dan apa yang menyatukan ayat ‐ ayat tersebut adalah system of meaning.Teori kedaulatan Tuhan adalah teori yang paling tua dari jenis-jenis teori kedaulatan lainnya. - Kali ini kita akan membahas tentang teori kedaulatan Tuhan dan definisinya. Teori kedaulatan Tuhan adalah teori yang paling tua dari jenis-jenis teori kedaulatan lainnya. Teori ini menjelaskan tentang Tuhan yang memiliki kuasa terhadap segala hal baik itu alam, manusia, dan apa saja di muka bumi ini. Pengertian Teori Kedaulatan Secara etimologi, kedaulatan sendiri memiliki arti kekuasaan tertinggi yang diambil dari bahasa Arab yaitu daulah atau kekuasaan. Sedangkan di dalam Bahasa Latin, supremus yang artinya tertinggi. Kedaulatan ini berhubungan atau memiliki kaitan dengan negara dan pemerintah. Sehingga hampir semua ahli tata negara membahas mengenai teori kedaulatan ini, terlebih tentang sumber kekuasaan negara. Plato mengatakan bahwa sumber kekuasaan negara adalah bukan dari pangkat, kedudukan, jabatan, harta, dan dewa. Plato pun membedakan kekuasaan negara menjadi dua bagian, yakni pathein dan bia. Pathein adalah suatu kekuasaan negara yang memiliki fungsi untuk mempunyai kewenangan dalam mengatur urusan yang ada di dalam negeri dengan cara persuasi. Baca Juga Bagaimana Pelaksanaan Kedaulatan Tuhan? Begini Penjelasannya Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN [Yehuwa, NW] Allah kita untuk selamanya dan seterusnya."—Mi. 4:5. 1. Semua orang yang berakal berjalan dalam nama siapa? Jelaskan. SEMUA orang yang berakal berjalan dalam nama suatu allah tertentu.
Seseorangmungkin berkata, "Ya, Tuhan berdaulat atas alam, tetapi manusia memiliki kehendak bebas.". Ya, itu benar, tetapi itu tidak meniadakan fakta bahwa Tuhan juga berdaulat atas manusia. Saya akui ini mungkin sulit dipahami. Namun itulah yang diajarkan Alkitab. Semua tindakan subjek Tuhan berada di bawah kendalinya.
Seluruh isi Alkitab menyatakan kedaulatan Allah. Kedaulatan Allah dalam memilih umat, memilih manusia, dalam memberi janji dan perintah, dalam memberkati dan mengutuk. Dan dari seluruh Alkitab, kita bisa belajar bahwa kedaulatan Allah adalah mutlak, tidak tergantung waktu atau kondisi, tidak terpengaruh objek, dan Allah bebas menentukan dan menjalankan kehendak-Nya. Apa Kata Alkitab mengenai Kedaulatan Allah? Mari kita melihat beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan kedaulatan Allah. Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Mazmur 1153 …Ia [Allah] berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya… Daniel 435 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemashyuran dan keagung, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. 1 Tawarikh 2911 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia; Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Roma 1136 Dari beberapa ayat Alkitab di atas kita dapat merangkum makna kedaulatan Allah. Pertama, kedaulatan-Nya meliputi segala bumi. Tidak ada yang dapat berada di luar kedaulatan-Nya. Allah yang menciptakan segalanya, Allah yang berdaulat dan berkuasa atas segalanya. Kedua, kedaulatan-Nya adalah absolut. Tidak ada yang bisa membatasi atau menggagalkan kedaulatan dan rencana Allah. Ketiga, kedaulatan-Nya tidak berubah. Allah berdaulat dan berkuasa atas segalanya dan kedaulatan itu kekal. Implikasi dalam Kehidupan Memahami Kedaulatan Allah Setelah memahami arti kedaulatan Allah, apa implikasinya dalam kehidupan kita? Setidaknya ada 2 implikasinya atas hidup manusia. Pertama, kita mesti memaknai dan menghargai kedaulatan Allah dalam hidup. Kedaulatan-Nya mencakup segalanya, termasuk juga diri kita sendiri. Allah yang menciptakan kita, Allah yang berdaulat penuh atas hidup kita. Yesus sendiri dalam doa-Nya di Taman Getsemani juga menegaskan kedaulatan Allah dalam hidup. “…tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” Matius 2639 Hidup kita bukanlah untuk kita sendiri, namun untuk memuliakan Allah sang pencipta hidup. Biarlah Allah berdaulat dan berkuasa atas hidup kita, biarlah segala kehendak Allah yang jadi, bukan kehendak saya. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri. Ulangan 1020-21 Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu… Keluaran 1012 Kedua, tidak ada yang terjadi tanpa ijin Allah. Ini yang menjadi pengharapan dalam hidup. Meskipun sulit dan banyak tantangan, namun kita yakin bahwa semua terjadi dalam rencana Allah, dan pasti ada hikmah di balik semuanya itu. Karya keselamatan Allah melalui sengsara dan kematian Yesus di kayu salib membuktikan kepada kita segalanya terjadi atas seijin Allah. Allah berdaulat atas rakyat dan penguasa, berkuasa atas dosa, dan menang atas kematian. Atas kedaulatan Allah jugalah kita diampuni, dibebaskan dari dosa, dan diajak ke dalam ke hadirat-Nya yang kudus. Sumber gambar Recommended for you
16Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh
Pengertian Kedaulatan Tuhan dan Teorinya. Berdasarkan sejarah, teori kedaulatan tuhan adalah teori kedaulatan paling tua dibandingkan dengan teori kedaulatan lainnya. Dalam teori kedaulatan tuhan, tuhan lah yang mempunyai kuasa terhadap segala alam dan manusia dimuka bumi. Definisi Kedaulatan Tuhan Kedaulatan tuhan adalah dimana kekuasaan tertinggi suatu negara , di pegang oleh raja, yang di klaim sebagai keturunan dewa atau raja. Oleh sebab itu, negara dan pemerintah negara harus mewakili Tuhan di dalam menjalankan hukum Tuhan di dunia. Negara yang menganut paham kedaulatah Tuhan disebut negara teokrasi. Contohnya adalah Belanda dan Swis pada masa pemerintahan pengikut Juga Pengertian Kedaulatan Negara Teori kedaulatan tuhan Teori kedaulatan Tuhan adalah sebuah teori yang dikemukakan tokoh penganut-penganut teori teokrasi. Sebagian dari Pendapat mereka sebenarnya sama. Tuhan ditetapkan sebagai pemilik kekuasaan yang tertinggi. Akan tetapi persoalan yang diperdebatkan adalah siapa di dunia ini yang mewakili Tuhan, Raja ataukah Paus. Menurut Agustinus 354-430 M berpendapat bahwa Paus adalah orang yang mewakili Tuhan di dunia, atau bisa dimaksud dengan di suatu negara. Pemikiran beliau ini tertulis di dalam sebuah karya tulisnya yang berjudul City of God Kerajaan Tuhan.Baca Juga Pengertian Kedaulatan Rakyat Dalam UUD 1945 Menurut Thomas Aquinas 1225-1274 M dengan teori baru dalam kadaulatan Tuhan. Beliau mengatakan sebuah teori bahwa kekuasaan raja dan Paus itu sama, hanya saja perbedaannya berada ditugasnya yaitu raja di lapangan keduniawian, sedangkan Paus di lapangan keagamaan. Menurut Marsilius 1280-1343 M mengajarkan teori baru yaitu kekuasaan tidak dimiliki seorang Paus, akan tetapi dimiliki negara atau raja. Menurut ajaran Marsilius, raja adalah wakil daripada Tuhan untuk melaksanakan kedaulatan atau memegang kedaulatan di dunia Juga Seputar Pengertian Kedaulatan Perkembangan teori ini berjalan bersama dengan perkembangan agama baru pada masa itu, yaitu agama Kristen, yang diorganisir pihak gereja yang dikepalai oleh Paus. Pada masa itu, negara-negara Eropa dijalankan oleh dua organisasi kenegaraan, yaitu pihak gereja yang dikepalai oleh Paus, dan pihak negara yang dikepalai oleh raja-raja sesuai dengan daerah masing-masing. Ini disebabkan oleh agama Kristen adalah agama resmi negara-negara di Eropa pada masa itu setelah perjuangan yang kuat dari pihak gereja dalam menyebarkan agama Kristen melawan kepercayaan patheisme atau paganisme yang dipegang oleh raja-raja yang menganggap bahwa Kristen mengancam kewibawaan Juga Pengertian Kedaulatan Hukum Dan Teorinya Pada saat Kristen berhasil menjadi agama resmi negara-negara di Eropa, gereja pun mulai mendapat kekuasaan dalam mengatur negara, bukan saja urusan keagamaan, akan tetapi urusan keduniawian juga. Maka tidaklah jarang terjadi dua peraturan dalam satu hal. Satu peraturan dari raja, dan kedua peraturan dari gereja. Selama peraturan tersebut tidak berbenturan, maka tidak menjadi masalah. Tetapi, apabila kedua peraturan itu saling bertentangan, maka barulah timbul persoalan, peraturan manakah yang patut dipatuhi. Maka peraturan yang paling tinggilah yang akan diberlakukan. Persoalan inilah juga yang menjadi penyebab munculnya perdebatan soal kedaulatan Tuhan. Selanjutnya, dengan munculnya teori yang dibawa oleh Marsilius, pemerintahan di Eropa menjadi berubah. Dulunya sebuah pemerintah yang sangat menghormati pihak gereja Catolik Roma, sekarang berubah menjadi pemerintahan yang diperintah oleh raja yang kekuasaannya digerakkan dengan cara absolut. Karena seorang raja tidak merasa bertanggung jawab kepada siapa pun kecuali Tuhan. Mereka merasa berhak untuk melakukan apa saja. Kenyataan ini terlihat jelas pada zaman renaissance. Sumber dan dikutip dari berbagai sumber rajamelaksanakan kewajibannya untuk rakyat atas nama Tuhan. 3) Teori kedaulatan rakyat Teori kedaulatan rakyat, yaitu teori yang mengatakan bahwa kekuasaan suatu negara berada di tangan rakyat sebab yang benar-benar berdaulat dalam suatu negara adalah rakyat. Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yan,g telah dirintis sejak Pertanyaan Jawaban Kitab Keluaran 73-4 menyatakan, “Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.” Sepertinya tidak adil karena Allah sendiri yang mengeraskan hati Firaun lalu menghukumnya dan Mesir atas apa yang Firaun putuskan saat hatinya dikeraskan. Mengapa Allah mengeraskan hati Firaun hanya supaya bisa menghakimi Mesir dengan tulah-tulah tambahan? Pertama-tama, perlu dipahami kalau Firaun bukanlah orang suci atau saleh. Dia adalah seorang diktator brutal yang mengontrol penyiksaan dan penindasan terhadap orang Israel, yang jumlahnya lebih dari 1,5 juta orang pada saat itu. Para firaun Mesir telah memperbudak bangsa Israel selama 400 tahun. Firaun sebelumnya bahkan memerintahkan semua bayi laki-laki Israel dibunuh Kel 116. Firaun yang Allah keraskan hatinya adalah orang yang keji. Bangsa yang dia pimpin setuju dengan tindakan-tindakan kejamnya, setidaknya tidak berusaha menentangnya. Kedua, sebelum beberapa tulah awal, Firaun mengeraskan hatinya sendiri dengan tidak membolehkan bangsa Israel pergi. “Hati Firaun berkeras” Kel 713, 22; 819. “Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati” Kel 815. “Tetapi sekali inipun Firaun tetap berkeras hati” Kel 832. Firaun bisa saja menghindarkan Mesir dari semua tulah itu jika saja ia tidak mengeraskan hatinya. Allah memberikan Firaun peringatan-peringatan yang semakin keras dari hukuman yang akan datang. Firaun memilih mendatangkan hukuman tersebut pada dirinya sendiri dan bangsanya dengan mengeraskan hatinya terhadap perintah-perintah Allah. Akibat dari kekerasan hati Firaun, Allah semakin mengeraskan hatinya, sehingga membiarkan beberapa tulah terakhir terjadi Kel 912; 1020, 27. Firaun dan bangsa Mesir sendiri yang telah mendatangkan hukuman-hukuman tersebut melalui 400 tahun perbudakan dan pembunuhan massal. Sebab upah dosa ialah maut Rom 623. Firaun dan bangsa Mesir telah sangat berdosa terhadap Allah, sehingga adil adanya jika Allah membinasakan Mesir. Allah mengeraskan hati Firaun bukanlah sesuatu yang tidak adil. Tulah-tulah tambahan yang didatangkan Allah terhadap bangsa Mesir juga bukanlah sesuatu yang tidak adil. Tulah-tulah tersebut, sebagaimana pun mengerikannya, sebenarnya sedang menunjukkan kemurahan Allah karena Allah tidak membinasakan seluruh bangsa Mesir, yang sebenarnya akan menjadi hukuman yang benar-benar adil bagi mereka. Roma 917-18 menyatakan, “Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi.’ Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.” Dari sudut pandang manusia, tampaknya salah jika Allah mengeraskan hati seseorang tapi kemudian menghukum orang yang Dia keraskan hatinya. Namun, kita semua telah berdosa terhadap Allah Rom 323. Hukuman yang adil untuk dosa ialah maut Rom 623. Ketika Allah mengeraskan hati dan menghukum seseorang bukanlah sesuatu yang tidak adil. Sebaliknya, Allah justru sedang bermurah hati; mengingat apa yang layak diterima mereka. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa Allah mengeraskan hati Firaun? Itusemua membuktikan kedaulatan dan penyertaan Tuhan. Apa yang dilakukan oleh Yokhebed itu adalah sebuah tindakan iman ( Ibr. 11:23 ). Dia berani melawan perintah Firaun dan menyembunyikan bayinya. Kemudian, dia juga berani meletakkan bayi itu di sungai (padahal dia tidak tahu bahwa nantinya ada puteri Firaun yang menemukannya).Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang dimiliki atas seluruh wilayah yang ada dalam suatu negara.. Kedaulatan merupakan kekuasaan penuh untuk mengatur segala hal yang ada dalam wilayah negara tanpa campur tangan negara lain. Dilansir dari Ecyclopaedia Britannica (2015), kedaulatan berasal dari bahasa Prancis, yakni Souverainete yang artinya kekuasaan.ctyQ0ZK.