PertanyaanCerdas Sang Arab Badui Diposting oleh sigit hamba allah di Senin, Juli 11, 2011 sigit hamba allah di Senin, Juli 11, 2011
Muslimahdaily - Suatu saat, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sedang melakukan tawaf. Tiba-tiba Rasul melihat seorang Arab Badui yang juga sedang tawaf dan berjalan di depannya. Orang Arab Badui tersebut berseru “Ya Karim!” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang berdiri di belakangnya pun menirunya, “Ya Karim!” Orang Arab Badui itupun berpindah ke Rukun Tsani. Orang itu berdzikir lagi, “Ya Karim!” Lalu Rasul kembali menirunya, “Ya Karim!” Makan berpindahlah Arab Badui itu ke dekat Hajar Aswad, dan berdoa, “Ya Karim!” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa salam, dan nabi pun kembali merindunya. Sang Arab Badui itu menoleh dan berkata kepada Nabi, “Apakah kamu menertawakanku, ya saudaraku? Demi Allah, seandainya bukan karena wajahmu yang bercahaya dan penuh keramahan pasti sudah kulaporkan kau kepada kekasihku, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam!” Nabi pun menjawab, “Apakah kamu belum mengenal nabimu, wahai, saudara saudara Arabku?” Orang Badui itu berkata “Demi Allah, aku beriman kepadanya walaupun aku belum mengenalnya sejak aku memasuki Mekkah dan aku belum pernah menjumpainya,” Nabi pun berkata, “Aku ini adalah Muhammad nabimu, wahai, saudara Arabku.” Maka saudara Arab Badui itu pun segera memeluk nabi dan mencium tangan nabi sambil berkata, “Bapak dan ibuku sebagai penebusmu, wahai, sang kekasihku.” Melihat hal itu, Nabi Shallallahu alaihi wasallam segera menarik tubuh orang Badui itu seraya berkata kepadanya, “Wahai, orang Badui, janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabur dan yang minta dihormati dan diagungkan. Akan tetapi, demi berita gembira bagi orang yang beriman dan demi berita ancaman bagi yang mengingkarinya.” Lalu Jibril pun turun dan berkata, “Wahai kekasih Allah, Allah mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu Katakanlah pada orang Arab Badui itu. Apakah ia mengira jika aku tidak akan menghisabnya saat ia mengucapkan “Ya Karim’?” Orang Arab Badui itu berkata “Demi Allah Ya Nurol Aini, kakek dari Hasan dan Husein, seandainya Rabbku menghisabku, maka akupun akan menghisab-Nya.” Maka bersabdalah nabi “Bagaimana engkau menghisab Rabbmu? Wahai saudara Arabku?” Maka orang Badui itu berkata “Maka aku akan menghisabnya segala sampunan-Nya dan jika Ia menghisabku atas segala dosaku, maka aku akan menghisab anugrah dan kemuliaanNya,” Maka berkatalah Jibril “Wahai kekasih Allah, Allah berfirman kepadamu, katakanlah kepadanya, Janganlah ia menghisabku, maka aku tak akan menghisabnya,” Ada pelajaran penting yang dapat kita petik dari kisah di atas, antara lain terkait dengan kebanggaan seorang hamba bertemu dengan Rasul, pembawa kebenaran di dunia dan pemberi syafaat di akhirat kelak. Gerakan menunduk untuk mencium kaki Rasulullah merupakan sikap spontan yang dilakukan orang biasa karena bisa bertemu dengan kekasih Allah. Selain itu, yang lebih penting adalah kecintaan terhadap Rasul bukan dengan cara memujanya, seperti mencium kaki dan lain sebagainya. Rasulullah tidak ingin memposisikan diri di hadapan umatnya laksana tuan dan budak, dan perlu diketahui bahwa seorang hamba tidak boleh mencintai makhluk lain secara berlebihan karena ditakutkan dapat mempengaruhi keimanan kepada Allah. Danyang perlu digarisbawahi adalah cinta yang dapat membawa ke dalam surga adalah cinta yang lahir karena Allah Ta'ala. Adapun cinta yang di dalamnya terdapat pelanggaran dengan norma-norma agama maka cinta itu akan berakhir di dalam neraka. Pada artikel kali ini, kami akan membagikan beberapa hadits rasulullah yang berkaitan dengan cinta. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jCBj0u8mhn04HsBd9aoidKn3nhI4unqx-sjfoOTPLOquaWcFptIf1Q== SukuArab Badui dikenal dengan keawaman mereka pada masalah agama, akan tetapi banyak kecerdikan mereka yang bahkan sama sekali tidak terpikirkan oleh kita. Humor humor tentang mereka terkadang menggelitik, berikut sedikit kisah kisah mereka yang penulis angkat dari buku yang berjudul "Humor Cerdas Ala Orang Orang Cerdik" atau "Adz

Rasulullah adalah pengemban tugas dari Allah untuk memberi petunjuk kepada umat manusia agar selalu beriman kepada-Nya. Tidak heran jika berbagai rintangan harus dihadapi Rasulullah untuk menyampaikan tugas dari Allah tersebut. Sebut saja ketika Nabi SAW mendapat siksaan dari kaum jahiliah, mendapat percobaan pembunuhan, hingga hal-hal aneh yang terkadang tidak mampu ditangkap akal sehat kecuali dengan keimanan. Di antara hal unik yang dialami Nabi SAW adalah ketika menghadapi tingkah laku orang yang belum tahu ajaran agama Islam. baca juga Kemenag Optimis Pembangunan Masjid MBZ Rampung Tepat Waktu Susun Standarisasi Honorarium Kemasjidan, Kemenag Ingin Pengurus Masjid Sejahtera Suasana Sholat Idul Adha di Berbagai Daerah di Indonesia Diceritakan, suatu hari Rasulullah SAW bersama sahabatnya tengah duduk di sebuah masjid. Tiba-tiba, mereka dikejutkan dengan datangnya orang badui yang seolah tanpa malu kencing di pojokan masjid tersebut. Artinya Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Suatu hari ada seorang dari suku Badui kencing di dalam masjid, para sahabat pun seketika naik pitam dan akan menghentikannya mengusirnya. Lalu Rasulullah SAW pun bersabda, 'Biarkanlah ia dan siramkanlah di atas air kencingnya satu timba air atau seember air, karena sungguh kalian diutus untuk memberi kemudahan dan tidak diutus untuk kesulitan'" HR. Bukhari. Berdasarkan kisah tersebut terdapat beberapa hikmah yang bisa dipetik. 1. Nabi SAW tidak tergesa-gesa untuk memarahi dan mengusir orang tersebut. Tetapi justru memilih untuk mencari solusi daripada menambah persoalan. Rasulullah SAW sengaja membiarkan orang Badui itu menyelesaikan kencingnya agar berpusat pada satu titik saja sehingga najis tidak menyebar ke mana-mana. Begitu pula Nabi SAW mempertimbangkan kesehatan orang Badui itu apabila dia diminta untuk menahan kencingnya. 2. Dari kisah tersebut juga menjadi bukti bahwa Rasulullah saw begitu toleran dan santun dalam menghadapi umat yang belum tahu. Dengan sikap yang tidak memarahi orang Badui itu, serta melarang para sahabat memarahinya, maka menunjukkan bahwa dakwah Nabi SAW penuh dengan kasih sayang. 3. Hikmah selanjutnya adalah mengenai cara menyucikan najis. Dalam keadaan seperti itu, Nabi menyuruh membersihkan najis cukup dengan menyiramkan air. Hal ini dilakukan karena pada zaman dahulu lantai masjid masih berupa tanah. 4. Kisah tersebut juga mengajarkan pada umatnya agar dalam setiap kejadian supaya tidak mempersulit diri tetapi mencari solusi yang bijak. Begitulah akhlak teladan Nabi saw yang wajib kita contoh ketika menghadapi persoalan yang bisa diselesaikan dengan bijak. Wallau a'lam.[]

Pelajaranyang dapat kita petik dari kisah Imam Husain asy-Syahid di atas adalah: Jika kalian menghendaki sesuatu dari Allah Swt, salah satu jalan untuk meminta kepada-Nya adalah dengan bertawassul kepada para Imam As lantaran mereka adalah orang-orang yang lebih dekat kepada Allah Swt ketimbang kita. Alkisah, ada satu orang Arab Badui yang memiliki kemuliaan dan memiliki keutamaan dari suatu daerah. Dia bercerita, “Selama tiga tahun, aku selalu berdoa kepada Allah memohon supaya dikaruniai anugerah bisa pergi menunaikan ibadah haji.” Sebagaimana diceritakan oleh Al-Qasim bin Muhammad yang terdapat dalam Uyun al-Hikayat min Qashash ash-Shalihin wa Nawadir az-Zahidin karya Ibnul suatu malam, orang Arab Badui tersebut bermimpi didatatangi oleh Rasulullah Saw dan berkata, “Berangkatlah engkau untuk menunaikan ibadah haji tahun ini”. Lalu, sang badui terbangun dan teringat bahwa dirinya tidak punya bekal apapun untuk pergi menunaikan ibadah mimpi di malam ketiga tersebut, sang badui pun menyampaikan hal itu kepada Rasulullah SAW. Lalu, beliau berkata; “Kamu punya bekal. Lihatlah tempat ini dan itu dari rumahmu, lalu galilah. Di dalamnya terdapat sebuah baju zirah milik kakek atau ayahmu.”Setelah shalat subuh, orang Badui itu lantas menggali lokasi yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam mimpi. Setelah beberapa saat menggali, dia menemukan sebuah baju zirah itu lantas dijual, dan laku dengan harga empat ratus dirham. Kemudian, ia pergi ke mirbad pasar hewan untuk membeli unta. Setelah itu, ia pun mempersiapkan berbagai hal seperti yang biasa dipersiapkan oleh orang yang ingin pergi haji pada umumnya. Tidak lupa, ia membuat janji dengan berbagai kawan untuk pergi cerita, ia pun pergi untuk menunaikan haji. Setelah menyelasaikan semua manasik haji, ia lantas bersiap untuk pulang. Lalu, ia membawa untanya ke Abthah dan menembatkannya di sana. Kemudian, ia kembali ke Mekkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’.Selesai menunaikan Thawaf Wada’, sang badui lantas shalat di Hijr Ismail. Usai shalat, ia tidak kuasa menahan kantuk, hingga ia pun tertidur dan kembali bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpi itu, beliau Rasulullah berkata; “Wahai engkau, sesungguhnya Allah Swt telah menerima ibadah hajimu setelah ini, datang dan temui Umar bin Abdul Aziz, lalu sampaikan pesanku kepadanya; “Hai Umar, sesungguhnya engkau memiliki tiga nama di sisi kami, yaitu Umar bin Abdul Aziz, Amirul Mukminin, dan Abul Yatama. Perketatlah kontrol, dan pengawasanmu terhadap para pengelola urusan publik dan petugas penarik pajak.”Ketika terbangun, sang badui bergegas menemui kawan-kawannya. ”Kalian pulanglah lebih dulu’ kata badui pada mereka. Ia pun mencari rombongan yang akan berangkat ke itu, sang badui berangkat bersama mereka ke Syam. Setelah sampai di Damaskus, orang badui tersebut menanyakan di mana rumah Umar bin Abdul Aziz. Setelah tahu rumah Umar, ia lantas pergi ke rumahnya. Sesampainya di rumah Umar, ia menambatkan untanya dan menitipkannya kepada seseorang. Waktu itu, hari masih pagi menjelang siang. Di rumah itu, ia mendapati seseorang sedang duduk di pintu rumah dan berkata, ”Wahai Hamba Allah, tolong mintakan ijin kepada amirul mukminin bahwa saya ingin menghadap kepadanya.””Saya bukannya menghalangi engkau, tapi saya ingin beritahu engkau bahwa biasanya Amirul Mukminin sibuk dengan urusan rakyat hingga jam sekian dan sekian. Jadi, jika engkau mau sabar menunggu, maka itu bagus. Tapi jika tidak, maka silahkan saja masuk.” jawab orang sang badui pun akhirnya masuk. “Siapa engkau?” tanya Umar bin Abdul Aziz mendapati seorang Arab Badui di rumahnya. “Saya adalah orang yang diutus Rasulullah SAW untuk menemuimu,” jawab si Arab badui melihat waktu itu Umar memegang kedua sandalnya, dan sedang mengambil air. Ketika melihatnya, dia lantas berjalan ke salah satu sudut rumah meletakkan kedua sandalnya, kemudian duduk. Lalu, orang badui tersebut mengucapkan salam dan duduk. “Dari mana engkau”, tanya Umar. ”Saya dari Bashrah” jawab badui. ”Maksudku dari bani siapa” tanya Umar. ”Saya dari bani Fulan”, jawab Umar mulai menanyakan tentang keadaan berbagai barang komoditas di negeri orang Arab Badui itu, seperti gandum, selai, kismis, kurma, minyak samin, biji-bijian, benih, bumbu, dan rempah rempah serta yang puas menanyakan hal-hal tersebut, Umar lantas kembali ke pokok persoalan yang pertama, ”Apakah benar engkau datang dengan membawa sesuatu besar dan serius seperti yang engkau sampaikan di awal tadi?” tanya Umar. ”wahai Amirul Mukminin, saya tidak datang menemuimu melainkan dengan membawa apa yang saya lihat” jawab BaduiLalu, badui mulai menceritakan kejadiannya mulai dari mimpinya bertemu Rasulullah SAW hingga kedatangannya ke Damaskus untuk cerita itu, terlihat bahwa Umar bin Abdul Azizz memahami dan meyakini betul hal itu. Dan berkata, ”Singgahlah dulu di sini, aku akan memberimu sesuatu.” Namun sang badui menolak dan berkata, “Tidak perlu, terima kasih.”Lalu, Umar masuk ke dalam rumah. Tidak lama kemudian, dia keluar lagi sambil membawa kantong berisikan uang sebanyak empat puluh dinar.”Hanya ini uang subsidi untuk rakyat yang tersisa padaku. Sebagiannya akan saya berikan kepadamu sebagai penghibur” kata Umar.”Tidak, sungguh demi Allah, saya tidak akan mengambil imbalan apapun atas peyampaian pesan Rasul.” jawab Umar bisa menerima alasan badui tersebut dan mempercayainya. Kemudian, sang badui pamit untuk pulang. Ketika badui ingin pulang, Umar menghampirinya, memeluknya dan mengantarnya sampai pintu rumah, sementara kedua matanya tampak basah oleh air Arab Badui akhirnya kembali pulang ke Bashrah. Akan tetapi, setelah satu tahun berlalu, ia mendapatkan berita bahwa khalifah Umar bin Abdul Aziz meninggal pada suatu hari, orang badui tersebut ikut bergabung dengan barisan pasukan perjuangan. Ketika di tanah Romawi, ia di sapa oleh penjaga pintu rumah khalifah Umar bin Abdil Aziz yang dulu pernah bertemu dengannya ketika akan menghadap kepada Umar. Ternyata orang tersebut masih mengenal dan ingat kepada orang badui yang menghampirina, sementara sang Arab Badui sendiri sudah lupa menghampiri orang Arab Badui itu dan menyapanya dengan mengucapkan salam. Dan bercerita; “tahukah engkau, bahwa sesungguhnya Allah membuat mimpimu itu benar-benar menjadi kenyataan. Waktu itu, Abdul Malik, putra khalifah Umar bin Abdul Aziz, jatuh sakit. Tiap malam, saya dan khalifah Umar bergantian menunggui dan menjaganya. Ketika tiba giliran saya untuk menunggui dan menjaga Abdul Malik, maka Umar bin Abdul Aziz memanfaatkan waktu yang ada untuk shalat. Dia masuk ke dalam ruangannya, lalu menutup dan menunaikan shalat. Sedangkan ketika tiba giliran Umar menunggui Abdul Malik, maka saya memanfaatkannya untuk tidur.”Pada suatu malam, saya mendengar suara tangisan yang cukup keras. ”wahai Amirul Mukminin, apakah telah terjadi sesuatu pada Abdul Malik?” Tanya pengawal kepada khalifah tetapi, sepertinya dia tidak mempedulikan perkataanku tersebut. Beberapa lama setelah itu, kondisi khalifah Umar sudah mulai stabil, lalu membuka pintu, kemudian berkata kepadaku; ”Tahukah engkau, sesungguhnya Allah SWT membuat mimpi laki-laki dari Bashrah itu benar-benar menjadi kenyataan. Rasulullah SAW mendatangiku dan menyampaikan kata-kata seperti yang pernah disampaikan olehnya.” Sebelumnyakami membagikan artikel mengenai Sahabat Nabi Pemilik Betis Terberat di Akhirat, dan kali ini kita akan berbagi Kisah Inspiratif Islam yang berjudulMalaikat Penjaga Arsy Allah Lupa Bertasbih yang Insya Allah dapat meningkatkan Keimanan kita KepadaNya. Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW sedang tawaf di Kakbah, baginda mendengar 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID wl_qJSDhrNvhZpNULWHtWAO8U5-gvaohr2MUgepp2jH_To-C9qYb9g== Nabimenjawab, Mereka adalah satu kaum yang saling mencintai karena Allah, bukan karena hubungan satu rahim, juga bukan karena harta yang mereka miliki. Demi Allah, wajah mereka bercahaya. Mereka berada di atas mimbar cahaya, mereka tidak pernah takut ketika orang-orang ketakutan, mereka juga tidak bersedih ketika orang-orang merasa sedih (HR. SYADAD ibn Had berkata Seorang Arab badui datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Lalu ia beriman dan ikut bersama beliau. Ia berkata, “Aku akan ikut berhijrah bersamamu.” Maka Rasulullah mewasiatkannya pada para sahabat. BACA JUGA Orang Badui Menarik Jubah Rasulullah dengan Keras dan Kasar Arab Badui itu mengikuti Rasulullah beserta para sahabat berjuang di perang Khaibar. Lalu ketika Rasulullah memperoleh ghanimah dan membagikannya, ia pun mendapat bagian. Rasulullah memberikan bagian yang beliau terima kepada para sahabat. Pada saat ia sedang menjaga unta milik para sahabat, para sahabat kemudian memberikan unta tersebut padanya. Setelah apa yang orang Arab Badui terima dari para sahabat, ia langsung menemui Rasulullah dengan membawa serta apa yang ia terima. Ia berkata, “Aku ikut bersamamu bukan untuk mendapatkan ini. Akan tetapi, aku ikut bersamamu dengan harapan aku tertusuk panah disini –sambil menunjuk lehernya– lalu aku meninggal dan masuk Surga. Rasulullah menjawab, “Jika engkau jujur, Allah pasti akan menjadikanmu demikian.” Kemudian mereka berperang di medan selanjutnya melawan musuh-musuh. Tak lama setelah itu, dibawanya ke hadapan Rasulullah orang yang terkena panah di bagian leher. BACA JUGA Ketika Orang Badui Hunuskan Pedang kepada Nabi yang Sedang Tidur “Diakah ini?” tanya Rasulullah. Para sahabat menjawab, “Ya.” Rasulullah berkata, “Ia telah jujur kepada Allah, maka Allah pun mengabulkan keinginannya.” Rasulullah mengkafani jenazahnya dengan jubbah milik beliau. Lalu kemudian beliau shalatkan dan berdoa, “Ya Allah, ia hamba-Mu yang berhijrah di jalan-Mu. Ia telah syahid dan aku akan menjadi saksi baginya. [] Sumber Qalam, Walid al-A’zhami, Nabi Muhammad di Hati Sahabat., hal 200, 201. Kisaharab badui masuk islam karena serigala yg bisa berbicara. 08:06. June 11, 2020. Kisah seorang pemuda tampan yang berjihad dijalan Allah sebelum mati syahid dia bertemu bidadari yang luar biasa. 17:50. March 04, 2020. 03.Kisah Nabi Musa Ingin Melihat Keadilan Allah-ustad khalid basalamah.
Sudah 15 abad Rasulullah Al Musthafa Muhammad shallallahu alaihi wa sallam SAW berpulang ke rahmat Allah, namun ajaran dan kemuliaan akhlaknya terus bersinar dan dikenang. Ketika wafat pada tahun 11 Hijriah atau 633 Masehi itu usia 63 tahun, umat Islam sangat terpukul seakan-akan dunia kehilangan pemimpinnya. Namun, Allah berkehendak, agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW justru semakin berkembang hingga ke penjuru Beliau, Allah menjadikan Alquran dan Alhadits sunnah Nabi sebagai pedoman dan pegangan bagi umat Nabi Muhammad SAW . Betapa beruntungnya mereka yang hidup berdampingan dan ikut berjuang membantu Rasulullah SAW. Para ahlul bait dan sahabat adalah orang-orang pilihan yang membantu dan menyebarluaskan risalah Nabi tersebut. Baca Juga Biografi Nabi Muhammad, Manusia Teragung Sepanjang MasaBagi kita yang belum pernah bertemu sosok mulia Rasulullah SAW, tentu menyimpan kecintaan dan kerinduan yang mendalam. Sosok Beliau yang agung dan berakhlak mulia benar-benar tak pernah habis untuk diperbincangkan. Kecintaan umat kepada Rasulullah sering ditunjukkan sejak masa sahabat dahulu hingga para ulama masa kini. Mereka tak sanggup menceritakan kemuliaan Nabi Muhammad SAW atau melukiskannya dengan kata-kata. Hanya air matalah yang mampu menjawab pertanyaan tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Ada satu kisah seorang Arab Badui yang ingin mengetahui seperti apa akhlak Rasulullah SAW. Seperti dikutip dari akun PenaTarimStore yang bersumber dari 'Buku-Buku Islam' menceritakan, beberapa waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat masih dalam keadaan sangat berduka. Baca Juga Khutbah Terakhir Rasulullah Sebelum WafatSeorang Arab badui menemui Sayyidina Umar bin Khattab RA dan berkata, “Ceritakan padaku tentang akhlak Muhammad!” Sayyidina Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui ini menemui Bilal RA. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yang sama, Bilal pun menangis dan tak sanggup menceritakan apa pun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tadi menjumpai Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Si Badui ini merasa Sayyidina Umar dan Bilal sahabat-sahabat senior dan setia Nabi? Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad? Dengan berharap-harap cemas, Badui ini kemudian menemui Sayyidina linangan air mata Sayyidina Ali berkata, “Ceritakan padaku keindahan dunia ini! Badui ini menjawab, “Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini….” Baca Juga Kisah Mengharukan, Detik-detik Wafatnya Rasulullah SAWAli kemudian berkata, “Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad SAW, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh 'Muhammad Memiliki Budi Pekerti Yang Agung.”.Demikian kisah Badui yang penuh hikmah ini dan kita bisa memetik pelajaran bahwa keindahan akhlak Rasulullah SAW tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat dan keberkahan kepada Beliau dan keluarga sahabat serta pengikutnya. Aamiin.rhs
Kisahawal perjalanan hidup Suhaib radhiallahu 'anhu sama halnya dengan apa yang terjadi dengan Nabi Yusuf 'alaihissalam. Beliau awalnya orang yang merdeka, lalu dijadikan budak dan dijual kepada salah seorang pembesar di negeri Mesir sampai akhirnya menjadi pemimpin di negeri tersebut.
JAKARTA- Komunitas Arab badui pun mempunyai kecenderungan cara berpikir yang terbilang unik. Mereka umumnya ceplas-ceplos. Apa-apa yang di dalam pikiran seketika diucapkan atau dilakukan tanpa banyak mempertimbangkan perasaan atau kesan orang-orang sekitar. Di samping itu, orang Arab badui juga pemberani dan suka berterus terang. Dalam menyatakan keinginan, masyarakat dari kelompok etnis ini tidak melalui bahasa diplomatis. Karena itu, suku-suku lain cenderung tidak mau memedulikan mereka. Keadaannya dipandang sebelah mata. Dalam menyebarkan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW tentunya berinteraksi dengan semua kalangan, termasuk orang-orang badui. Beliau tidak pernah membeda-bedakan orang berdasarkan asal suku, warna kulit, kebangsaan, dan sebagainya. Sebab, risalah agama tauhid memang diperuntukkan bagi siapa saja. Seiring berjalannya waktu, cukup banyak orang Arab badui yang memeluk Islam. Apalagi, sesudah Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Dengan menjadi Muslim, karakteristik orang badui toh tidak berubah. Mereka tetap lugas, apa adanya. Dikisahkan, seorang badui pada suatu hari memasuki masjid. Dengan santainya ia berjalan melewati Nabi Muhammad SAW yang sedang duduk. Kemudian, lelaki itu berdoa dengan suara keras, “Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad. Janganlah Engkau mengampuni seorang pun selain kami berdua.” Mendengar itu, Rasulullah SAW tertawa. Sungguh, engkau telah menghalangi banyak orang, ujar beliau kepada orang badui ini. Tidak berhenti di sana. Setelah menyalami Nabi Muhammad SAW, pria tersebut beranjak hingga sudut masjid. Tiba-tiba, dia mengeluarkan barangnya dan buang air kecil pada tembok masjid itu. Seketika, jamaah bangkit dan hendak menyergap orang badui ini. Namun, Rasulullah SAW memberikan isyarat kepada mereka untuk tetap pada tempat masing-masing. Kemudian, beliau menghampiri lelaki itu dan berkata kepadanya, Sesungguhnya masjid ini tidak untuk buang air kecil di dalamnya. Masjid ini dibangun untuk orang-orang berdzikir kepada Allah dan sholat. Nabi Muhammad SAW lalu memerintahkan seseorang untuk menyiramkan air pada dinding bekas air pipis itu. Maka pulanglah orang badui tersebut ke rumahnya dengan aman, sembari membawa nasihat dari Rasulullah SAW tentang pentingnya kebersihan. Di lain kesempatan, beliau bahkan pernah menjadi korban dari perilaku orang badui yang kasar. Suatu hari, Nabi Muhammad SAW sedang berjalan bersama Anas bin Malik. Langkah kaki mereka terhenti karena mendengar suara orang memanggil dari arah belakang. Saat sedang menoleh ke arah sumber suara, Anas sangat terkejut. Ia melihat seorang Arab badui tiba-tiba menarik dengan keras selendang yang sedang dipakai Rasulullah SAW. Aku melihat leher Rasulullah SAW tercekik. Selendang itu membekas pada lehernya karena tarikan yang keras oleh lelaki ini, kata Anas menuturkan kisahnya. Nabi Muhammad SAW tidak marah. Malahan, beliau tersenyum ke arah pria tersebut. “Ya Rasulullah, berikanlah kepadaku harta Allah yang ada padamu ini!” kata si Arab badui sambil tetap menarik paksa selendang Nabi Muhammad SAW. Beliau kemudian membuka lilitan selendang itu dan memberikan benda tersebut kepadanya. Ada hikmah di balik cara Rasulullah SAW merespons tingkah laku orang-orang itu. Sesungguhnya, beliau mengajarkan kepada umatnya mengenai sikap kesabaran dan kelemahlembutan. Keduanya penting diterapkan dalam kehidupan, lebih-lebih kepada saudara seiman. Betapapun uniknya watak kaum Arab badui, mereka tetap menampilkan keteladanan sebagai umat Rasulullah SAW. Sebagai gambaran, umumnya kelompok etnis ini memiliki sifat dermawan yang melebihi rata-rata. Qais bin Sa'd mengaku pernah singgah ke tenda kabilah Arab badui. Waktu itu, dia dan kawan-kawan kehabisan bekal di tengah perjalanan nan panjang. Selama tiga hari, sahabat Nabi Muhammad SAW itu dan rombongannya dijamu dengan sajian daging unta yang hangat karena baru dimasak. Pada malam yang ketiga, Qais akhirnya menyadari. Setiap satu hari, satu unta disembelih oleh tuan rumah untuk para tamunya ini. Ketika ditanya, kepala suku badui itu menjawab, “Sungguh, kami tidak mau menjamu tamu dengan makanan yang telah bermalam tidak baru.” sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Salahsatu kisah tawasul yang dilakukan para sahabat kepada Rasulullah SAW. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَّلَمُواْ أَنفُسَهُمْ جَآؤُوكَ فَاسْتَغْفَرُواْ اللَّهَ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Arab Badui adalah pengembara yang ada di Jazirah Arab. Sebagaimana pengembara lainnya, Badui berpindah dari satu tempat ke tempat lain sembari mengggembalakan kambing. Badui merupakan salah satu dari asli Arab. Perawakan Badui yang khas menyebabkan dapat langsung dikenali. Perawakannya sebagaimana ditulis dalam buku-buku sejarah Arab berperawakan tinggi, dengan hidung mancung. Lain halnya dengan pendatang yang ada di Arab, Badui tetap mempertahankan budaya dan cara hidup mengembara. Itulah sedikit info mengenai Arab Badui. Orang Arab badui memang terkenal sangat jauh dari ilmu agama alias jahil. Mereka sering bertingkah aneh. Namun, karena tingkahnya inilah yang membuat para sahabat sering dapat ilmu baru. Sehingga sebagian mereka berharap-harap agar orang badui ini selalu datang dan membuat ulah sehingga mereka bisa menggali ilmu dari sikap Nabi shallallahu alaihi wa sallam terhadap orang Badui tersebut. Berikut kami sajikan kisah mengenai seorang badui yang kencing di masjid Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga dari kisah ini kita bisa mendapatkan faedah ilmu syari yang berharga. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami. HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284 Silakan melihat teks hadits ini di kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar. Berikut adalah pelajaran berharga yang disarikan dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Fathu Dzil Jalali wal Ikrom Syarh Bulughil Marom, 1/117-120. FAEDAH PERTAMA Hadits ini menunjukkan bahwa air kencing itu najis karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk membersihkan tanah lantai masjid yang terkena kencing tadi. Oleh karena itu, kencing dan kotoran yang keluar dari dalam tubuh manusia adalah najis. Namun apakah semuanya najis, termasuk juga darah? Adapun darah manusia terdapat perselisihan pendapat di kalangan ulama. Namun, yang lebih tepat darah manusia tidaklah najis. Karena tidak ada dalil Al Quran dan Hadits yang menunjukkan najisnya hal ini. OIeh karena itu, kita kembalikan ke hukum asal bahwa setiap benda adalah suci sampai kita menemukan dalil yang menyatakan bahwa benda tersebut najis. Namun, mayoritas ulama tidak berpendapat demikian. Mereka menilai bahwa darah tetaplah najis, namun jika sedikit dimaafkan. Barangsiapa yang ingin berhati-hati dari perselisihan yang ada ini, maka jika darah tersebut dicuci maka tidaklah mengapa. FAEDAH KEDUA Wajibnya membersihkan lantai masjid dari najis, karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan para sahabat untuk menyiramkan air pada najis tersebut. FAEDAH KETIGA Terdapat larangan kencing di masjid karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak mengingkari pengingkaran para sahabat terhadap orang badui tadi. Beliau shallallahu alaihi wa sallam cuma melarang untuk tidak menghardiknya. Sehingga ini menunjukkan bahwa kencing di masjid terlarang. FAEDAH KEEMPAT Kemungkaran itu wajib diingkari dengan segera sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat tadi. Namun jika mengakhirkan mengingkari kemungkaran ada maslahat, maka itu lebih baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam membiarkan arab badui tadi kencing di masjid karena memang di situ ada maslahat. Oleh karena itu, jika kita melihat seseorang berada di kubur Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian dia menujukan doa pada beliau shallallahu alaihi wa sallam semacam dia mengatakan Ya Muhammad, berikanlah aku rizki! ; apakah dalam kondisi semacam ini kita boleh langsung mengingkari perbuatan orang ini dengan mengatakan, “Engkau musyrik, engkau telah berbuat syirik, engkau telah berdoa kepada selain Allah.?” Jawabannya Jangan lakukan seperti itu. Bahkan kita biarkan hingga dia selesai berdoa lalu kita berdialog dengannya dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Mungkin kita bisa katakan padanya, “Akhi, siapakah yang mampu mengabulkan doa, Rasulullah ataukah Allah Taala?” Pasti dia akan mengatakan, “Allah”. Lalu setelah itu kita katakan padanya, “Jika demikian, mintalah doa pada Allah saja, janganlah engkau menujukan satu doa pun pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tujukanlah doamu pada Allah semata karena itu memang lebih baik padamu daripada engkau berdoa kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Karena seorang Rasul tidaklah bisa mendatangkan manfaat atau bahaya, juga tidak mengetahui perkara ghoib”. Jika orang ini sudah merasa jelas dengan penjelasan ini, barulah kita katakan bahwa yang dia lakukan adalah kesyirikan yang dapat menjadikan seseorang menjadi penghuni neraka. … Masya Allah … Inilah cara berdakwah yang bijak dan mudah diterima yang dicontohkan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Semoga Allah senantiasa merahmati beliau dan melapangkan kuburnya. Baca Juga Faedah Sirah Nabi Tahapan Nabi dalam Berdakwah dan Kiatnya FAEDAH KELIMA Nabi shallallahu alaihi wa sallam memiliki sikap yang sangat bagus dalam menyikapi umatnya. Beliau shallallahu alaihi wa sallam melarang para sahabat untuk menghardik orang ini karena ada bahaya yang ditimbulkan di balik itu. Di antara bahayanya adalah akan memudhorotkan orang ini disebabkan kencing yang diperintahkan dihentikan seketika. Bahaya lainnya adalah aurat orang ini bisa terbuka karena kaget, sehingga berbalik, kemudian para sahabat kemungkinan bisa melihat auratnya. Kalau dia masih tetap kencing lalu dipaksa berhenti, maka celananya kemungkinan bisa terkena najis. Bahkan najisnya akan meluas di tempat dia kencing, namun bisa mengena ke bagian masjid lainnya. FAEDAH KEENAM Membersihkan najis yang ada di masjid haruslah dilakukan dengan segera. Oleh karena itu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan menggunakan air dalam hal ini. Namun sebenarnya jika kencing tadi dibiarkan begitu saja, maka dia akan hilang dengan sendirinya karena tertiup angin atau terkena terik matahari. Namun, karena tujuannya ingin agar najis hilang dengan segera, maka digunakanlah air. FAEDAH KETUJUH Membersihkan najis yang ada di masjid, hukumnya adalah fardhu kifayah, yaitu jika sudah mencukupi yang melakukan hal ini, maka orang lain gugur kewajibannya. Kenapa bisa fardhu kifayah? Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membersihkan kencing tadi, namun beliau tidak bareng dengan mereka membersihkannya. Jika hukum melakukan hal ini adalah fardhu ain wajib bagi setiap orang, maka tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lebih dahulu membersihkan najis tersebut dari sahabat lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa melihat najis di masjid maka dia wajib membersihkannya. Jika tidak mampu, maka dia wajib meminta pada orang lain untuk membersihkan najis yang di masjid tersebut. FAEDAH KEDELEPAN Dari hadits ini dapat kita simpulkan sebuah kaedah yang sudah masyhur di tengah-tengah para ulama yaitu jika kemungkaran tidak dapat dihilangkan kecuali dengan kemungkaran lain yang lebih besar, maka kemungkaran ini tidak boleh diingkari. Ini adalah kaedah yang sudah sangat jelas. Jika kita menghilangkan suatu kemungkaran, namun malah mendatangkan kemungkaran yang lebih besar maka ini sama saja kita melakukan kemungkaran yang pertama tadi dan kita menambah kemungkaran yang baru lagi. Dan tambahan ini tidak diragukan lagi adalah maksiat. FAEDAH KESEMBILAN Selayaknya bagi orang yang ingin melarang suatu kemungkaran, dia menjelaskan sebab kenapa dia melarang hal itu. Lihatlah Nabi shallallahu alaihi wa sallam tatkala melarang orang badui ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan bahwa hal ini dilarang karena masjid adalah tempat yang tidak diperbolehkan terdapat kotoran dan najis. Masjid adalah tempat untuk berdzikir kepada Allah dan melaksanakan shalat. Sehingga dengan demikian, orang badui yang sebelumnya belum tahu, akhirnya menjadi tahu. FAEDAH KESEPULUH Hendaklah setiap orang tatkala berinteraksi dengan lainnya, dia menyikapinya sesuai dengan keadaannya. Orang badui ini bukanlah penduduk Madinah. Jika penduduk Madinah yang melakukan demikian tentu Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan menyikapinya berbeda. Akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyikapi orang ini sesuai dengan keadaannya yang jahil dan kurang paham agama. Demikian faedah yang sangat berharga dari orang badui yang bertamu ke masjid Nabi. Semoga faedah ini bermanfaat. Ya Allah berikanlah pada kami ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib dan amalan yang diterima. Baca Juga Faedah Sirah Nabi 10 Pelajaran dari Istri-Istri Nabi Hadits Arbain 34 Mengubah Kemungkaran *** Disusun di Gunung Kidul dan dilanjutkan di Pogung Kidul, 22 Dzulqodah 1429 di pagi hari yang penuh berkah Penulis Muhammad Abduh Tuasikal
BblaUj.
  • vmb4tk546d.pages.dev/762
  • vmb4tk546d.pages.dev/956
  • vmb4tk546d.pages.dev/75
  • vmb4tk546d.pages.dev/470
  • vmb4tk546d.pages.dev/854
  • vmb4tk546d.pages.dev/159
  • vmb4tk546d.pages.dev/851
  • vmb4tk546d.pages.dev/950
  • vmb4tk546d.pages.dev/21
  • vmb4tk546d.pages.dev/589
  • vmb4tk546d.pages.dev/799
  • vmb4tk546d.pages.dev/335
  • vmb4tk546d.pages.dev/539
  • vmb4tk546d.pages.dev/288
  • vmb4tk546d.pages.dev/829
  • kisah arab badui yang syahid